
Lalu,
bagaimana kita mampu mengelola stress dan merubahnya jadi pemicu semangat dan
motivasi untuk maju? Ada beberapa faktor yang menentukan mudah tidaknya atlet
terpengaruh masalah.
BERPIKIR POSITIF
Kita harus mampu melihat sisi lain yang membuat kita
tidak terbebani ambisi. Pikiran rileks dan fokus pada permainan yang berkualitas
akhirnya mempe-ngaruhi sikap kita saat bertanding. Berhati-hati dan cermat
dalam setiap gerakan, tidak grasa-grusu ingin mencetak skor.
Dengan pikiran positif kita bisa menggerakkan emosi
berenergi dan memberi tekanan yang tepat untuk menghasilkan tindakan akurat dan
konstruktif.
MOTIVASI
Motivasi terbaik adalah yang bersumber dari dalam
diri kita sendiri. Tidak terpe-ngaruh cuaca, iming-iming hadiah. Atlet yang
memiliki motivasi tinggi akan lebih mudah meraih prestasi.
Sejak awal kita harus secara konsisten melakukan yang
terbaik setiap tahap, baik saat proses latihan, hingga pertandingan tiba. Bila
motivasi internal kita kuat, akan mampu untuk menghalau beban emosi yang
membuat berat setiap gerakan kita.
TARGET YANG JELAS
Mengetahui sejauh mana dan setinggi apa target yang
harus dicapai, ber-pengaruh pada daya juang dan kualitas usaha kita. Ketidakpastian
bisa melemahkan motivasi.
Ketidakpastian, banyak ragamnya. Tidak jelas siapa
musuhnya, targetnya, medan perangnya, tingkat kesulitannya, waktunya, tentu
akan membuat bingung. Energi kita juga tidak fokus, strategi pun tidak spesifik
dan standar kualitasnya jadi tidak bisa ditentukan.
Jadi penting bagi kita untuk mengetahui semua situasi
dan pencapaian di setiap pertandingan, sehingga dapat membuat strategi-strategi
yang akan efektif guna mencapai target.
PERCAYA DIRI
Kurangnya rasa percaya diri akan mempengaruhi
keyakinan dan daya juang kita, ini banyak dirasakan bukan hanya oleh para atlet
baru, mereka yang berprestasi pun terkadang juga masih mengalaminya.
Masalah yang ada di saat berlatih atau bertanding bisa
saja memperlemah rasa percaya diri kita, meski kita sudah berlatih dengan baik.
Rasa percaya diri harus terus menerus dibangun agar
tidak terstimulasi oleh berbagai masalah dari luar, baik kelakuan buruk para
supporter, sikap pelatih, atau pun tindakan teman-teman kita sendiri, dsb.
EVALUASI DIRI
Kemampuan evaluasi juga kita perlukan. Tanpa kemampuan
untuk melihat ke dalam diri sendiri, kita akan terjebak ke dalam masalah/kesalahan yang
berulang.
Dalam hal ini kita perlu melatih kecerdasan emosional
dan intelektual kita agar kita bisa berpikir logis, obyektif, rasional serta
memampukan kita dalam mengambil hikmah yang bijak atas peristiwa yang buruk
atau yang baik sekalipun, yang kita alami. (ryna)