7 Dec 2012

Sinyal Optimistik Muncul dari Komitmen para Sponsor

PROLIGA - VOLLEY BALL
Menuju ke pentas internasional sepertinya mustahil bisa terealisasi tanpa dukungan para sponsor yang memiliki komitmen tinggi di Proliga. Sampoerna Hijau Proliga menjadi salah satu jembatan bola voli Indonesia ke pentas internasional, sehingga atlet-atlet voli lokal makin bersemangat bertanding melawan pemain asing di ajang ini.

Selain pembinaan, kompetisi yang teratur memacu lahirnya atlet-atlet muda berbakat dan berprestasi, Proliga juga melestarikan regenerasi bola voli di tanah air.

Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dalam aniversari ke-54 mulai mencanangkan go international. Tentu, ini harus dibarengi dengan prestasi klub dan tim nasional Indonesia pula.

Komitmen Sampoerna Hijau sungguh sangat membantu pengembangan bola voli di tanah air. Komitmen itu nyaris tanpa henti sejak era 2004-2007 dan diperbaharui dalam bentuk kerjasama baru dengan PBVSI era 2008-2011. Nyaris semua event bola voli indoor tanah air era itu didukung oleh mereka.

Berikut wawancara redaksi dengan Brand Manager Sampoerna Hijau, Suminto Alexander Hermawanto, mengenai komitmen dan rencana ke depan untuk mendukung kemajuan bola voli Indonesia.

Bagaimanakah jalannya event Proliga yang sedang berlangsung kali ini?
Sesuai dengan tagline "Gila Voli", kami berharap Proliga 2009 melahirkan persaingan yang makin ketat, seru dan memikat. Kami sangat bersyukur dengan komitmen klub baru macam Palembang Bank Sumsel dan juga Bogor Prayoga. Mereka bukan hanya jadi pelengkap, tapi juga memperketat persaingan.

Sejauh ini bagaimana kontribusi Sampoerna Hijau bagi prestasi bola voli nasional?
Ya, mungkin kami belum bisa membantu banyak secara finansial kepada tim nasional. Tapi, kami berupaya  menghadirkan kompetisi yang bergengsi dan mematangkan para pemain nasional lewat Proliga.

Inilah investasi kami buat prestasi tim nasional. Apalagi, kehadiran para pemain asing di Proliga melecut para pemain nasional untuk bersaing dengan mereka. Pemain asing menjadi sparring partner pas buat pemain lokal. Pemain asing juga diharapkan bisa melakukan transfer ilmu, teknik, disiplin serta etos yang bagus buat pemain lokal.

Bagaimanakah mimpi Proliga di masa depan?
Proliga kelak harus menjadi industri, seperti halnya sepakbola. Kompetisi yang ketat, seru dan ditonton banyak orang akan semakin menarik sponsor untuk datang.

Sehingga kami bisa melangkah bersama, misalnya memberikan subsidi kepada klub potensial yang kurang dana. Kami juga harus tetap berpijak pada visi regenerasi dan prestasi menuju pentas internasional.

Kami akan sepenuhnya mendukung rencana PBVSI melestarikan prestasi internasional di ulang tahunnya yang ke-54. Salah satunya, kami juga menjadi pendukung saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia tahun lalu.

Apakah kendala yang dihadapi untuk mewujudkan semua itu selama ini?
Banyak klub belum memiliki sarana memadai, misalnya lapangan atau GOR. Untuk yang satu ini, mungkin perlu adanya sinergi antara pemerintah dan pihak swasta. Berikutnya, juga minimnya klub peserta Proliga. Mungkin idealnya delapan atau 10 klub masing-masing putra dan putri. Kami berharap sponsor lain akan bergabung untuk menambah jumlah klub ini.

Selain kompetisi, apa lagi yang bisa disumbangkan untuk memasyarakatkan bola voli nasional?
Kami akan menggelar program "Pejuang Voli" di DKI Jakarta dan Jawa Barat, April-Agustus nanti. Pilot Project ini diharapkan bisa menyentuh akar rumput (grass root) bola voli nasional.

Kami sedang mencari berlian terkubur lumpur berupa bibit-bibit pemain bola voli nasional. Pasalnya, hanya dengan cara jemput bola, bibit-bibit itu akan lahir. Di luar kota-kota tuan rumah Proliga, kami juga menggelar program Spiketakuler. Ini juga demi tetap menggairahkan bola voli di beberapa daerah.

Bagaimanakah dukungan kepada atlet-atlet bola voli secara personal?
Kami akan membantu meningkatkan kemampuan di luar lapangan mereka lewat program Athlete Camp sesuai Proliga nanti. Inilah sarana mendidik bintang-bintang Proliga agal bisa "jual diri."

Kami akan membantu mereka agar semakin bisa berkomunikasi dengan media serta pihak lain, misalnya sponsor atau penggemar. Dengan semakin meningkatnya kemampuan "jual diri" mereka itu, maka kami berharap ada yang sponsor yang melirik dan menjadikan mereka sebagai bintang iklan salah satu produk.

Tentu, itu semua bukan mimpi dan bisa direalisasikan. Tapi, itu semua butuh dukungan seluruh insan bola voli Indonesia. (erw)

Comments